LAFADZ KITA>B DALAM
AL-QUR’AN
Makalah:
Disusun
untuk memenuhi tugas matakuliah
Tafsir
Maudhu’i 1
Oleh:
1.
WINDI
WAHYUNING TIYAS (E03213091)
2.
ACHMAD
ALI MAKKI (E03214017)
3.
MUHAMAD
ILYAS (E03214011)
Dosen
Pengampu:
PROF. DR. H. M. ROEM ROWI, MA
PRODI ILMU
ALQURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS
USHULUDDIN DAN FILSAFAT ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Makna Kitab
Al-Kitab
adalah bentuk mashdar dari kata kerja kataba yang arti asalnya yaitu
mengumpulkan sesuatu dengan sesuatu. Namun, arti yang lebih umum adalah
mengumpulkan atau menggabungkan huruf-huruf menjadi tulisan. Al-kitab juga
digunakan sebagai nama bagi sesuatu yang mengandung tulisan.
Secara
istilah, al-kitab adalah nama bagi wahyu atau kalam Allah yang
diturunkan kepada rasul-rasul-Nya, yaitu Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur’an.
Seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi kitab juga diartikan sebagai wahyu Tuhan yang dibukukan.[1]
Di samping mengandung arti sebagai wahyu Tuhan, kitab dalam
Al-Qur’an juga bisa diartikan sebagai ketetapan, hukum dan kewajiban. [2] Kata
kitab ini berasal dari kata kataba yaktubu katban wa kita>ban wa kitbatan.
Yang berarti menulis, mewasiatkan, mentakdirkan, mewajibkan.[3]
Dalam sumber lain ada kesamaan dan sedikit penambahan yaitu mempunyai arti
al-qashi>data, al-junu>da, al-qirbata.[4]
Kata kitab ini juga bernama lain dalam nama al-Qur’an.
B.
Data Ayat-ayat yang Bersangkutan
Setelah ditelusuri dalam kitab al-Mu’jam
al-Mufahras li alfadh al-Qur’an al-Karim, Istilah al-kitab sendiri
terulang sebanyak 230 kali, sedangkan kata kitab dalam berbagai
bentuknya terulang sebanyak 90 kali. Sehingga ketika dijumlah kata kitab dalam
Al-Qur’an terulang sebanyak 320 kali, dengan menggunakan 35 bentuk di dalam
Al-Qur’an.[5]
No
|
Istilah
|
Jumlah Kata
|
Surat
|
1
|
كتب
|
8
|
Al-baqarah:187,
Al-ma’idah:21, Al-an’am:12,54, At-taubah:51, Al-mujadalah:21-22, Al-hasyr:3
|
2
|
كتبت
|
1
|
Al-baqarah:79
|
3
|
كتبت
|
1
|
An-nisa’:77
|
4
|
كتبنا
|
5
|
An-nisa’:66,
Al-ma’idah:32,45, Al-a’raf:145, Al-anbiya’:105
|
5
|
كتبناها
|
1
|
Al-hadid:27
|
6
|
فسأكتبها
|
1
|
Al-a’raf:156
|
7
|
تكتبوه
|
1
|
Al-baqarah:282
|
8
|
تكتبوها
|
1
|
Al-baqarah:
|
9
|
نكتب
|
3
|
Al-imran:181,
Maryam:79, Yasiin:12
|
10
|
يكتب
|
4
|
Al-baqarah:282,
An-nisa’:81
|
11
|
يكتبون
|
5
|
Al-baqarah:79,
Yunus:21, Az-zukhruf:80, At-thur:41, Al-qalam:47
|
12
|
اكتب
|
1
|
Al-a’raf:156
|
13
|
فأكتبنا
|
2
|
Al-imran:53, Al-ma’idah:83
|
14
|
فاكتبوه
|
1
|
Al-baqarah:282
|
15
|
كتب
|
13
|
Al-baqarah:178,180,183,216,246,
Al-imran:154, An-nisa’:77,127, At-taubah:120-121, Al-hajj:4
|
16
|
ستكتب
|
1
|
Az-zukhruf:19
|
17
|
اكتتبها
|
1
|
Al-furqan:5
|
18
|
فكاتبوهم
|
1
|
An-nur:33
|
19
|
كاتب
|
3
|
Al-baqarah:282
|
20
|
كاتبا
|
1
|
Al-baarah:283
|
21
|
كاتبون
|
1
|
Al-anbiya’:94
|
22
|
كاتبين
|
1
|
Al-infithar:11
|
23
|
الكتاب
|
230
|
Al-baqarah:2,44,53,78,79,85,87,89,101,105,109,
113,121,129,144,145,146,151,159,174,176,177,
213,231,235,Al-imran:3,7,19,20,23,48,64,65,
69,70,71,72,75,78,79,81,98,99,100,110,113,
119,164,184,186,187,199,
An-nisa’:24,44,47
,51,54,105,
113,123,127,131,136,140,153,159,171,……………
|
24
|
كتابا
|
12
|
Al-imran:145,An-nisa’:103-153,
Al-an’am:7, Al-isra’:7,93, Al-anbiya’:10, Fathir:40, Az-zumar:23, Az-zukhruf:21,
Al-ahkaf:30, An-naba’:29
|
25
|
كتابك
|
1
|
Al-isra’:14
|
26
|
بكتابكم
|
1
|
As-shaffat:157
|
27
|
كتابنا
|
1
|
Al-jatsiyah:29
|
28
|
كتابه
|
5
|
Al-isra’:71,
Al-haqqah:19,25, Al-insyiqaq:7,10
|
29
|
كتابها
|
1
|
Al-jatsiyah:28
|
30
|
كتابهم
|
1
|
Al-isra’:71
|
31
|
كتابي
|
1
|
An-naml:28
|
32
|
كتابيه
|
2
|
Al-Haqqah:19-25
|
33
|
كتب
|
3
|
Al-anbiya’:104,
Saba’:44, Al-bayyinah:3
|
34
|
كتبه
|
3
|
Al-baqarah:285,
An-nisa’:136, At-tahrim:12
|
35
|
مكتوبا
|
1
|
Al-a’raf: 157
|
C.
Ayat-ayat
Tentang Kitab dan Maknanya
1.
Kitab
Bermakna Kitab wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya
وَلَمَّا
جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ
قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا
كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ .
Dan
setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka, Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk
mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka
apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat
Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. (QS. Al-baqarah : 89).
وَلَمَّا
جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ
مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ
كَأَنَّهُمْ لا يَعْلَمُونَ
Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang
membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang
diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah
mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah)”. (QS. Al-Baqarah :
101).
آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ
بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن
رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya
(al-Quran) dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari
rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah
kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.(Albaqarah: 285)
نَزَّلَ
عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ
التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ
Dia Menurunkan Kitab (al-Quran) kepadamu (Muhammad) yang mengandung
kebenaran, Membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan Menurunkan Taurat dan Injil.
(QS. Al-Imran: 3)
هُوَ الَّذِيَ
أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ
وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ
مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا
يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ
آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ
الألْبَابِ
Dia-lah yang Menurunkan Kitab (al-Quran) kepadamu (Muhammad). Di
antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (al-Quran) dan
yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada
kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan
untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya
kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman
kepadanya (al-Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat
mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal. (QS. Al-Imran: 7)
أَفَمَنْ
كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ
كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ
بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ
إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يُؤْمِنُونَ
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada
mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh
seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan
sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?.
mereka itu beriman kepada Al Quran. dan Barangsiapa di antara mereka
(orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka
nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu
terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu,
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. (QS. Hud : 17)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ
وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا
بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,
Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (QS. Al-Nisa’ : 136).
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Al-An’am (92, 155), Al-a’raf (2), Al-anfal (75), Hud (1), Ibrahim (1), Alkahfi (27), Al-ankabut (48),
fusshilat (3), Al-Imran (23),Al-imran
(81), Almaidah (44), Ar-ra’du (38), Al-Ahqaf (12), Al-Hajj (8), Luqman
(20), Al-Ahzab (6), Fathir (29), Al-Syu’ra (15), Qaf (37). Al-Baqarah (2).
2.
Kitab
Bermakna Lauhul Mahfudz
وَعِنْدَهُ
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي
ظُلُمَاتِ الأرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابِسٍ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٥٩)
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan
dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An’am : 59)
وَمَا تَكُونُ
فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِن قُرْآنٍ وَلاَ تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ
إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوداً إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَن
رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاء وَلاَ أَصْغَرَ
مِن ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak
membaca suatu ayat al-Quran serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan,
melainkan Kami menjadi Saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah
sedikitpun dari pengetahuan Tuhan-mu biarpun sebesar zarah, baik di bumi
ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar
daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(QS. Yunus: 61)
وَلَقَدْ
أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجاً وَذُرِّيَّةً
وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ لِكُلِّ
أَجَلٍ كِتَابٌ
Dan sungguh, Kami telah Mengutus beberapa rasul sebelum engkau
(Muhammad) dan Kami Berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada
hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan
izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab (tertentu).(QS. Ar-Ra’d: 38)
وَإِنَّهُ فِي
أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan sesungguhnya al-Quran itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di
sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah. (QS. Az-Zukhruf: 4)
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Hud (6), Thaha (52), Al-haj (70), An-Naml (75), saba’ (3), fathir(11), Al-waqi’ah
(78), Al-hadid (22).
3.
Kitab
Bermakna Ketetapan
وَمَا
كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ الله كِتَاباً مُّؤَجَّلاً وَمَن
يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ
نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah,
sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki
pahala dunia, niscaya Kami Berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan
barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami Berikan (pula) kepadanya pahala
(akhirat) itu, dan Kami akan Memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
(QS. Al-Imran: 145)
وَالْمُحْصَنَاتُ
مِنَ النِّسَاء إِلاَّ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ كِتَابَ اللّهِ عَلَيْكُمْ
وَأُحِلَّ لَكُم مَّا وَرَاء ذَلِكُمْ أَن تَبْتَغُواْ بِأَمْوَالِكُم
مُّحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ فَمَا اسْتَمْتَعْتُم بِهِ مِنْهُنَّ
فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُم
بِهِ مِن بَعْدِ الْفَرِيضَةِ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماً
Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami,
kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan
dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu
berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena
kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada
mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara
kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa’: 24)
لَوْلا كِتَابٌ مِنَ
اللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
kalau Sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah,
niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. (QS.
Al-Anfal 68)
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Attaubah (36), Al-Hijr (4), Ar’ra’du (56), Al-ma’idah (32), Al-A’raf (156), Al-imran
(53), Al-rum (56).
4.
Kitab
bermakna Menulis
فَوَيْلٌ
لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ
عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا
كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al
kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari
Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka,
akibat apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al-Baqarah : 79).
كَلَّا
سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ لَهُ مِنَ الْعَذَابِ مَدّاً
sama sekali tidak! Kami akan Menulis apa yang dia katakan, dan Kami
akan Memperpanjang azab untuknya secara sempurna.(QS. Maryam: 79)
وَجَعَلُوا
الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثاً أَشَهِدُوا
خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang
Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
(malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan
dimintakan pertanggungjawaban.(QS. Az-Zukhruf: 19)
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Al-Baqarah (282), Al-Furqan (5), Al-A’raf (157).
5.
Kitab
bermakna Perjanjian
وَلْيَسْتَعْفِفِ
الَّذِينَ لا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ
إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ
وَلا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا
لِتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَنْ يُكْرِهُّنَّ فَإِنَّ اللَّهَ
مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ
dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian
(diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan budak-budak
yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat Perjanjian
dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu[1037].
dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari Keuntungan
duniawi. dan Barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.
(QS. An-Nur : 33).
6.
Kitab
bermakna Catatan amal
كَلا
إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ
Sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang
durhaka tersimpan dalam sijjin. (QS. Al-Muthafifin : 7)
وَتَرَى كُلَّ
أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ
مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut.
Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu
diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-Jatsiyah: 28)
فَأَمَّا مَنْ
أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ
Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya. (QS.
Al-Insyiqaq: 7)
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Al-muthaffiin (18), Al-jatsiyah (29), Al-isra’ (71), Al-Haqqah (19).
7.
Kitab
bermakna Lembaran
يَوْمَ
نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ
نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ
(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran
- lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah
Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”. (QS. Al-Anbiya’ : 104)
وَلَوْ
نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَاباً فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ
كَفَرُواْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan sekiranya Kami Turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas
kertas, sehingga mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya
orang-orang kafir itu akan berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang
nyata.”(QS. Al-An’am: 7 )
8.
Kitab
bermakna Kewajiban
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ
وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ
يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُوا رَبَّنَا
لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى وَلا
تُظْلَمُونَ فَتِيلا
tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka:
"Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah
zakat!" setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian
dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya
kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. mereka berkata: "Ya
Tuhan Kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? mengapa tidak Engkau
tangguhkan (kewajiban berperang) kepada Kami sampai kepada beberapa waktu
lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan
dianiaya sedikitpun”. (QS. An-Nisa’ : 77).
كتب عليكم إذا
حضر أحدكم الموت إن ترك خيرا الوصية للوالدين والأقربين بالمعروف حقا على المتقين
Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di
antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan
karib kerabat dengan cara yang baik. (QS. Al-Baqarah: 180)
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً
وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan
bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.
Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 216)
Selain ayat di atas disebutkan pula pada surat
Al-Baqarah (178, 183, 246), Al-Hadid (27).
D.
Analisis
Setelah
melihat beberapa klasifikasi makna al-kitab
dalam Al-quran, terdapat beberapa arti atau makna selain makna kitab secara
umum dengan bentuk yang berbeda-beda. Adapun makna-makna tersebut antara
lain:
a.
Kitab wahyu
yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul
b.
Ketetapan (Hukum)
c.
Kewajiban
d.
Perjanjian
e.
Menulis (Tulisan)
f.
Lembaran
g.
Catatan amal
h. Lauhul
Mahfudz
(Ummul kitab)
[1]M. Quraish
Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hal. 494
[2]Ibid.,
[3] Ahmad Warson
Munawwir. Al-Munawwir.Pustaka Progessif. Surabaya:1997 hal 1187
[4] Fr. Louwis
Ma’aluf al-Yassu’I dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’I. Al-Munjid. Dar
Al-Masyruq. Bairut.:1988 hal 224
[5]Muhammad Fu’ad
Abdu al-Baqiy, Mu’jam al-Mufahras li Alfadh al-Qur’an al-Karim(Kairo:
Matba’ah Dar al-Kutub al-Misriyyah, 126 H), hal. 182-183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar